Prabowo Menang di Sumatera, Survei CRC: Jokowi-Ma’ruf 56,1 Persen dan Prabowo-Sandi 31,7 Persen
By Admin
nusakini.com - Jakarta - Survei terbaru pilpres 2019 dari Celebes Research Center (CRC) menunjukkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 2 Prabowo - Sandi mengalami peningkatan di beberapa daerah terutama Sumatera dan Maluku. Bahkan di Sumatera Prabowo-Sandi unggul.
Di Sumatera, elektabilitas Prabowo-Sandi 44,8 persen, sementara Jokowi-Ma'ruf hanya 37,6 persen. Elektabilitas Prabowo-Sandi melonjak dari sebelumnya tertinggal 37,1 persen pada September 2018.
Di Pulau Kalimantan dan Papua, elektabilitas Prabowo justru menurun. Di Kalimantan, elektabilitas Prabowo merosot dari 34,3 persen menjadi 18,3 persen. Jokowi meningkat dari 45,7 persen menjadi 61,7 persen. Di Papua, Jokowi unggul jauh 86,7 persen dari Prabowo yang hanya 6,7 persen.
Sementara di Pulau Jawa, Sulawesi, dan Kepulauan Nusa Tenggara relatif tak ada perubahan elektabilitas dengan Jokowi masih memimpin atas Prabowo.
Secara nasional elektabilitas Jokowi juga masih unggul dari Prabowo.
Jokowi saat ini punya tingkat keterpilihan 56,1 persen sementara Prabowo 31,7 persen.
"Tren elektabilitas pasangan calon memperlihatkan pasangan Prabowo-Sandiaga naik, Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan. Walaupun Jokowi masih unggul saat ini," kata Direktur Eksekutif CRC Herman Heizer saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu (10/2/2019).
Hasil elektabilitas berdasarkan pulau ini sejalan dengan sebaran demografi berdasarkan suku. Prabowo unggul di kalangan pemilih bersuku Minangkabau yakni 73,1 persen, Aceh 90,5 persen, dan Batak 67,7 persen.
Berdasarkan usia, Jokowi merebut hati pemilih millenial dengan 51,9 persen, sedangkan Prabowo 37,1 persen, dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Jokowi juga unggul di pemilih emak-emak atau ibu rumah tangga sebesar 54,8 persen. Sebanyak 51,9 pemilih muslim memilih Jokowi dan non-muslim juga memenangkan Jokowi sebanyak 87,1 persen.
Sementara, Prabowo memimpin di kalangan pengusaha yakni 42,9 persen. Prabowo juga unggul dalam pemilih terpelajar atau lulus perguruan tinggi dengan 44 persen suara sedangkan Jokowi 41,8 persen.
Menurut Herman, hasil survei ini tak akan jauh berubah di Pemilihan Presiden April mendatang.
"Sebanyak 70 persen survei kami sama dengan hasil akhir. Sisanya berbeda karena terjadi perubahan strategi besar dalam sisa waktu kampanye. Jadi ini semua tergantung strategi 60 hari ke depan," ucap Herman.
Metode sampling survei ini dilakukan dengan lingkup penelitian merupakan seluruh rakyat Indonesia yang sudah memiliki hak pilih. Jumlah partisipan sebanyak 1.200 responden yang terdistribusi proporsional sesuai jumlah pemilih di 34 provinsi di Indonesia.
Metode penarikan sample adalah multistage random sampling dengan toleransi kesalahan dugaan kurang lebih 2,83 persen pada selang kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data juga dilakukan metode wawancara tatap muda menggunakan kuesioner. Hasil wawancara juga dilakukan quality control secara random sebesar 20 persen dari total responden. (s/ma)